Kota Tasikmalaya terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini memiliki koordinat geografis 7.3273° Lintang Selatan dan 108.2208° Bujur Timur. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya di utara, Kabupaten Ciamis di selatan, Kabupaten Garut di barat, dan Kabupaten Kuningan di timur.
Kota ini dapat diakses melalui jalan darat dan kereta api. Jarak Jakarta ke Kota Tasikmalaya sekitar 200 kilometer.
Topografi
Kota Tasikmalaya terletak di ketinggian antara 150-2600 mdpl. Kota ini juga dilintasi beberapa sungai dan memiliki beberapa danau dan waduk.
Beberapa wisata alam yang terkenal di Tasikmalaya adalah Gunung Galunggung dan Danau Tasikmalaya.
Topografi kota Tasikmalaya sangat beragam, terdiri dari daerah pegunungan dan dataran rendah. Bagian utara kota ini merupakan gunung yang tingginya mencapai 1.100 meter di atas permukaan laut. Sedangkan bagian selatan dan tengah kota merupakan daerah dataran yang lebih datar.
Topografi yang beragam ini mempengaruhi iklim dan jenis tanah di Tasikmalaya. Daerah pegunungan di utara kota memiliki iklim yang lebih sejuk, lebih basah, dan tanah subur yang cocok untuk pertanian. Sedangkan daerah dataran rendah di sebelah selatan dan tengah kota memiliki iklim yang lebih hangat dan kering serta tanah yang kurang subur yang cocok untuk perkebunan dan peternakan.
Keanekaragaman topografi kota Tasikmalaya juga mempengaruhi keadaan sungai dan danau di wilayah tersebut. Beberapa sungai besar yang mengalir di Tasikmalaya antara lain Sungai Cimanuk, Sungai Ciawi, dan Sungai Cikaso. Selain itu, Kota Tasikmalaya juga memiliki beberapa danau yang terkenal, seperti Danau Kawah Manuk dan Danau Tasikmalaya.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di Kota Tasikmalaya sangat penting untuk memanfaatkan berbagai potensi topografi. Berbagai program penghijauan, pengelolaan sampah, dan tata air telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kota Tasikmalaya.
AC
Kota Tasikmalaya beriklim tropis dengan suhu harian rata-rata sekitar 25-30°C sepanjang tahun. Curah hujan paling banyak biasanya terjadi antara Oktober dan Februari.
Sumber daya alam
Kota Tasikmalaya memiliki sektor pertanian yang kuat, dengan produksi padi, jagung, ubi kayu dan sayuran yang signifikan. Kota ini juga memiliki sumber daya mineral seperti emas dan perak.
Kota Tasikmalaya juga memiliki potensi energi terbarukan seperti energi surya dan energi angin.
Iklim Tasikmalaya biasanya tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Musim hujan di kota ini berlangsung dari Oktober hingga April, sedangkan musim kemarau berlangsung dari Mei hingga September.
Suhu rata-rata harian di kota Tasikmalaya berkisar antara 22°C hingga 30°C. Suhu tertinggi biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga November, dan terendah pada bulan Januari hingga Februari.
Saat musim hujan, curah hujan di Tasikmalaya bisa mencapai 2.000 mm hingga 3.000 mm per tahun. Sedangkan pada musim kemarau, curah hujan di kota ini biasanya cukup rendah, berkisar antara 100 mm hingga 300 mm per bulan.
Kondisi iklim tersebut mempengaruhi pertanian dan kegiatan lainnya di kota Tasikmalaya. Ketersediaan air yang melimpah pada musim hujan memungkinkan pertanian dapat berkembang dengan baik, namun pada musim kemarau sering terjadi kekeringan yang membuat kegiatan pertanian menjadi sulit.
Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan sumber daya air dan pertanian yang berkelanjutan sangat penting untuk memanfaatkan potensi iklim di Kota Tasikmalaya dengan sebaik-baiknya. Selain itu, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim melalui program mitigasi dan adaptasi.
Baca juga: Mengenal Kota Tasikmalaya: Pesona Kota di Jawa Barat
Budaya
Kota Tasikmalaya dihuni oleh berbagai suku bangsa, antara lain Sundance, Jawa, dan Tionghoa. Kota ini memiliki banyak festival dan perayaan tradisional yang diadakan sepanjang tahun seperti Festival Maulid, Festival Reog dan Festival Wayang Golek.
Kota Tasikmalaya juga terkenal dengan kerajinan tangan seperti tenun songket dan anyaman bambu.
sejarah
Sebelum kedatangan penjajah Belanda, wilayah Tasikmalaya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh. Pada waktu itu Pada masa penjajahan Belanda, Kota Tasikmalaya menjadi pusat administrasi dan niaga daerah tersebut. Setelah kemerdekaan Indonesia, kota Tasikmalaya menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat dan terus berkembang sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah tersebut.