Perpustakaan Jakarta yang berlokasi di Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, bisa menjadi salah satu destinasi bagi kamu yang sedang mencari suasana baru untuk mencari inspirasi melalui buku, mengejakan tugas kuliah, work from anywhere, sampai mengenalkan anak pada beraneka ragam buku. Legal dibuka untuk awam semenjak 8 Juli 2022, Perpustakaan Jakarta ramai dibahas di media sosial karena desainnya yang estetik, koleksi sampai 190.000 buku, fasilitas lengkap dan nyaman, ramah bagi disabilitas dan anak-anak. Perpustakaan ini berhasil merubah image perpustakaan yang kaku, sebab mampu menghadirkan suasana baru. Ibarat “hidden gem” di tengah kota, mari berkunjung untuk menambah literasi dan membuka jendela dunia.
Senyaman cafe kekinian Perpustakaan Jakarta terdiri dari tiga lantai dengan nuansa ruangan yang tidak kalah nyaman dengan kafe kekinian. Perpaduan antara unsur kayu, warna abu-abu pada dinding, sampai kehadiran lampu-lampu bernuansa kuning keemasan, membikin suasana terasa nyaman dan tenang. Salah satu titik yang menarik perhatian ialah rak buku dan ruang baca yang terletak di sisi tangga yang menghubungkan lantai 4 hingga lantai 6. Kamu bisa duduk santai seraya menemukan berjenis-jenis koleksi Seni Adat dan Kejakartaan yang dipajang secara khusus.
Bagi kamu yang ingin menghadiri kuliah online atau zoom meeting, ada ruangan khusus yang dipisahkan dengan sekat kaca supaya kamu lebih nyaman saat patut berbincang-bincang. Bahkan, kalau telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan, kamu dapat menggunakan komputer di ruang multimedia secara free. Jadi, tidak perlu repot-repot membawa notebook. Sembari bekerja atau nugas, kamu bisa menambah pandangan baru dengan membaca berbagai koleksi buku.
Perpustakaan Jakarta yang Sangat Nyaman Bahkan untuk Disabilitas
Menariknya, tidak sedikit buku-buku keluaran terbaru yang bisa kamu temui. Sebut saja buku berjudul Atomic Habits atau Filosofi Teras yang populer itu. Kamu bisa ke lantai 5 untuk mencari koleksi buku awam dan dewasa seperti novel hingga koleksi keagamaan. Atau, andalkan saja mesin pencari OPAC. Ketik judul buku yang berkeinginan dibaca, mengamati status ketersediaan buku, lalu mengetahui di lantai dan rak mana buku itu berada.
Seluruh buku menjadi gampang di cari sebab pengelola perpustakaan juga memperhatikan penting pembenahan rak buku sesuai golongan. Tapi, jikalau tidak dapat menemukan buku yang kamu cari, dapat meminta bantuan terhadap petugas yang berjaga di tiap lantai. Bagi yang mau berkunjung, Irma memberi rekomendasi untuk melakukan reservasi kunjungan dari jauh-jauh hari karena kuota yang kerap kali penuh apalagi saat weekend.
Tidak cuma soal kenyamanan, Perpustakaan Jakarta juga menyediakan tempat beribadah berupa mushola, ruang laktasi, sampai ruang khusus bagi disabilitas dan anak-anak. Fasilitas bagi disabilitas memang menjadi salah satu perhatian Perpustakaan Jakarta karena mendukung inklusivitas. Di setiap lantai ada kamar mandi disabilitasnya juga sebab perpustakaan ini menunjang inklusivitas. Di ruang khusus disabilitas yang terdapat di lantai 5, Perpusatakaan Jakarta menyediakan koleksi buku versi braile sampai audio book. Ada novel Rapijali karya Dewi Lestari dalam versi audio book-nya. Termasuk, 4 komputer dan alat bantu untuk memperdengarkan audio book. Bahkan, 2 orang staf yang berprofesi adalah tuna netra. Hal ini juga menjadi upaya Perpustakaan Jakarta untuk menjadikan dunia kerja yang inklusif.